MAKALAH
MENULIS KARYA ILMIAH JENIS MAKALAH
Makalah Diajukan Guna Memenuhi Tugas Presentasi Kelas.
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ana Sofiatul Azizah,.S.S.M.A.
DISUSUN OLEH :
Nama : Malik Abdul Aziz
NIM : 2115020
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Prodi : Pendidikan Agama Islam
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TEMANGGUNG
2015
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TEMANGGUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMakalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering kali digunakan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya “soft” dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas perkuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketat makalah para ahli. Bisa jadi makalah tersebut dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menyandingkannya dengan kenyataan di lapangan. Makalah lazim dibuat berdasarkan kenyataan dan kemudian di kembangkan secara teoritis. Dalam hal ini, pemakalah dapat menggabungkan cara berfikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana .
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari makalah tersebut ?
2. Apa saja ciri-ciri dari makalah?
3. Apa saja jenis-jenis makalah?
4. Bagaimana cara menyusun sebuah makalah ?
5. Apa itu koreksi akhir makalah ?
6. Apa saja sistematika penulisan makalah ?
7. Bagaimana penulisan teknik kutipan dalam penulisan makalah ?
8. Bagaimana penulisan catatan kaki dalam karya ilmiah ?
9. Bagaimana penulisan innote dalam karya ilmiah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari makalah.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari makalah.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis makalah itu.
4. Untuk mengetahui cara menyusun sebuah makalah.
5. Untuk mengetahui koreksi akhir makalah.
6. Untuk mengetahui sistematika penulisan makalah.
7. Untuk mengatahui teknik kutipan dalam penulisan makalah.
8. Untuk mengetahui penulisan catatan kaki dalam karya ilmiah.
9. Untuk mengetahui penulisan innote dalam karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Makalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi .
Makalah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas sebuah gagasan/topik yang telah ditentukan dan wajib menaati sistematika penulisan ilmiah. Di dunia akademik, makalah ini sering dijadikan sebagai salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dan dipresentasikan di depan kelas.Oleh sebab itu, makalah untuk studi ditulis lebih rinci daripada makalah yang digunakan untuk seminar yang dihadiri oleh umum. Menurut Ekosusilo dan Bambang (1991 : 145) makalah pada dasarnya merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibacakan dalam rapat kerja, simposium, seminar, dan sejenisnya. Istilah makalah itu sendiri terkadang dikaitkan dengan karya tulis dikalangan siswa/mahasiswa, yakni segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil pembahasan buku atau tulisan tentang suatu persoalan.
Tanjung (2000 : 7) mengemukakan bahwa makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif . Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan karya tulis ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara runtut dan sistematis dengan disertai analisis yang logis dan objektif .
B. Ciri-ciri Makalah
Secara umum, makalah yang baik (berkualitas tinggi) memiliki ciri sebagai berikut :
1. Akurat dan Menyeluruh (Comprehensive) Artinya,
makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan membahas masalahnya secara mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan calon pembaca mengenai topik tersebut dan kemudian menjawabnya dengan baik.
2. Memiliki Sumber Informasi yang Baik
Ciri yang paling penting dari setiap makalah adalah memiliki sumber informasi yang baik. Makalah yang baik mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya tentang topik itu telah diterbitkan. Tidak melakukan hal itu dianggap sebagai praktik kesarjanaan yang buruk. Makalah tersebut menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin banyak semakin baik). Untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli penulis makalah diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara jarang, dan dipilih untuk memberikan ilustrasi gagasan penulis lain dalam bahasa mereka sendiri (Penjelasan tentang kutipan dan rujukan lebih lanjut akan disampaikan di bawah).
3. Seimbang
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan sudut pandang yang dibicarakan secara objektif dan seimbang, dengan memerhatikan kekuatan dan kelemahan masing-masing. Makalah yang baik mungkin bersikap kritis terhadap karya tulis sebelumnya, tetapi tidak memberikan kritik tanpa dasar dan menyerang kepada penulis lain.
4. Kreatif
Kreatif dalam pengertian ilmiah berarti bahwa makalah tersebut tidak sekedar menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan itu “dikarang” atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas, fakta-fakta itu ditata, dianalisis, dipadukan, dan digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan cara yang inovatif, kreatif, dan original.
5. Secara Teknis, Penulisannya Benar
Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata, dan ejaan.
6. Tertata dengan Baik
Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. Dalam makalah yang berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata transisi yang baik di antara bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat .
C. Jenis – jenis Makalah
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Makalah deduktif
2. Makalah induktif
3. Makalah campuran.
Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisaanya didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir deduktif adalah metode berfikir yan menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh lapangan serta relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang digunakan adalah induktif . Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabung dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang digunakan adalah deduktif-induktif. Metode berfikir deduktif-induktif (campuran) adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus,kemudian disimpulkan kembali menjadi hal yang bersifat umum.
Dalam pelaksanaanya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan, Selanjutnya, dari segi jumlah halaman, makalah dapat dibedakan menjadi makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang memiliki jumlah halaman lebih dari dari 20 halaman, sedangkan makalah pendek kurang dari makalah 20 halaman.
Menurut Soegandar (dalam Http://www.Scribd.com.), jenis-jenis makalah dibedakan menjadi:
a. Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada umumnya digunakan sebagai karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat dari segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan peneletian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah.
b. Makalah Kerja
Makalah kerja pada umumnya dibacakan pada seminar makalah kerja, disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbullah diskusi.
c. Makalah Kajian
Istilah ini dipakai untuk karya ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar .
D. Cara Menyusun Makalah
Menurut Ekosusilo(1991 : 146), agar makalah dapat tersusun secara sistematis, maka harus diperhatikan hal-hal yang terkait dengan cara penyusunan makalah tersebut. Permasalahan itu adalah bagaimana cara menyusun pola pikir, pengumpulan dan pengolahan data, penulisan makalah, dan penelitian akhir makalah.
Untuk menyusun makalah secara sistematis, harus memerhatikan tata urutan penyajian makalah yang umumnya diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan penutup.
Secara terperinci pembagian makalah tersebut adalah sebagai berikut (dengan komposisinya dalam persen) :
Pendahuluan..................................................... 15%
Permasalahan.................................................... 5%
Pembahasan...................................................... 65%
Kesimpulan dan saran...................................... 10%
Penutup............................................................. 5%
1. Menyusun pola pikir
Untuk dapat menyusun pola pikir yang baik, maka kita harus memerhatikan hal-hal berikut ini :
a. Mengenali persoalan
b. Menentukan tujuan dan ruang lingkup
c. Menentukan kepada siapa makalah disajikan.
2. Pengumpulan Bahan dan Pengolahan Data
Untuk dapat menyusun makalah dengan baik, maka kita harus mengumpulkan bahan referensi untuk mendukung argumentasi yang kita susun dalam makalah. Bahan ini dapat diperoleh lewat buku-buku, majalah, surat kabar, bulletin, hasil penelitian, dan sebagainya. Bahan yang dipilih hendaknya mendukung judul yang kita ajukan, jangan sebaliknya tidak memiliki kaitan langsung dengan makalah yang kita buat. Setelah bahan-bahan terkumpul, maka bahan atau materi yang kita olah dengan daya pepnalaran kita .
3.Penulisan Makalah
Pada tahap penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis naskah, yakni :
a. Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
b. Gunakan kalimat yang efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca.
c. Uraian materi hendaknya berkoherensi.
d. Pembahasan singkat, jelas, tegas, dan jangan sampai bertele-tele.
e. Hindarkan kata-kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi makalah.
E. Koreksi Akhir Makalah
Sebelum makalah ditampilkan , sebaliknya diadakan koreksi ulang terhadap makalah yang disusun guna penyempurnaan makalah. Tujuan dari koreksi ulang ini adalah untuk mendapatkan hasil yang objektif sebesar-besarnya. Dalam hal ini, penulis perlu membaca ulang secara keseluruhan isi makalah tersebut sehingga dapat ditemukan kesalahan berupa pengorganisasian isi, penulisan kalimat, hubungan antarparagraf penggunaan diksi, penggunaan unsur mekanik (EYD), dan lain-lain.
F. Sistematika Penulisan Makalah
Menurut Zaenuddin (2004 : 114-125), Format penulisan makalah secara umum terdiri atas bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1.Bagian Awal Makalah
Bagian awal makalah berisi tentang :
a. Lembar Judul, memuat :
1) Judul Makalah
Judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun singkat, judul harus mencerminkan isi tulisan. Judul harus dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan, tetapi tidak terlalu provokatif. Penulisan judul biasanya ditulis bersamaan dengan nama penulis pada halaman judul (hal.1), selain ditempatkan secara tersendiri pada halaman luar depan (kulit luar).
2) Nama, NIM, NPM
3) Nama dan Tempat Perguruan Tinggi dan Keterangan untuk Apa Makalah Ditulis
4) Tahun .
b. Kata Pengantar
Kata pengantar belum termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu penempatannya harus diluar tubuh tulisan. Bagian ini umumnya bersisi tentang pernyataan penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan; gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih kepada semua pihak; tempat, tanggal, bulan, tahun penyusunan tulisan itu; serta penanggung jawab tulisan tersebut. Pada bagian yang paling akhir biasanya diharapan penulis atas teguran, kritik, dan sara-saran untuk perbaikan tulisan tersebut dari pembaca.
c. Daftar Isi
Daftar isi merupakan kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai Kata pengantar sampai dengan Indeks. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, subbab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian-bagian tersebut terdapat dalam tulisan. Daftar isi diletakkan pada halaman baru setelah Kata Pengantar.
d. Daftar Gambar (jika ada)
e. Daftar tabel
Bagian ini berisi keterangan tabel-tabel yang tercantum dalam tulisan. Yang disajikan dalam bentuk tabel biasanya yang berupa jumlah, statistik, presentase, dan lain-lain(jika ada) .
2. Bagian Inti Makalah
Bagian inti makalah berisi tentang :
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian dari makalah yang berusaha mengantarkan pembaca kearah pokok permasalahan yang disajikan. Oleh karena sifatnya pengantar ke arah permasalahan, maka pendahuluan harus berisi penjelasan yang singkat mengenai pokok persoalan dan bukan berisi tentang pendapat atau argumentasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendahuluan ini adalah sebagai berikut :
1) Umum
2) Maksud dan Tujuan
3) Pendekatan
4) Ruang lingkup
5) Pengertian-pengertian
6) Tata urutan.
Keenam butir yang telah disebutkan diatas merupakan rambu-rambu isi dari pendahuluan.
b. Permasalahan
Permasalahan merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan. Permasalahan dalam suatu makalah perlu mengikuti kriteria berikut ini :
1) Apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan ?
2) Apakah penulis memiliki kepandaian/kemampuan untuk memecahkan ?
3) Apakah permasalahan tersebut menarik untuk dipecahkan ?
4) Apakah permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru apabila dipecahkan ?
5) Untuk memecahkan permasalahan tersebut apakah cukup data yang tersedia ?
c.Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup, uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik. Pembahasan juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengurangi permasalahan yang diajukan. Pembahasan yang baik harus beriorientasi pada pokok permasalahan yang disoroti selain harus disusun dengan bahasa yang baik, jelas, dan singkat. Untuk memperjelas permasalahan, penulis makalah dapat memperjelas uraiannya dengan menggunakan contoh-contoh.
d.Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan disesuaikan dengan kajian masalah yang telah dikemukakan. Kesimpulan hendaknya dibuat secara sederhana dan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi makalah dengan mudah. Ringkasan itu hendaknya menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah , setiap hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang diperolehnya. Kemudian, kesimpulan ditarik berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut.
Saran merupakan anjuran-anjuran yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut dan manfaat makalah tersebut bagi pembaca umumnya.
e.Penutup
Penutup merupakan bab atau bagian paling akhir dari suatu makalah. Penutup hendaknya ditulis secara singkat dan ringkas sebagai penegasan apa yang telah diulas dalam makalah tersebut .
3.Bagian Akhir Makalah
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada.
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan. Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya. Penulisan daftar pustaka hendaknya memenuhi kaidah yang lazim dalam penulisan ilmiah. Penulisan disusun secara alfabetis, dari A sampai Z, dengan patokan huruf pertama dari nama keluarga (Suriname) penulisannya. Secara keseluruhan penulisan daftar pustaka itu berturut-turut sebagai berikut :
1) Nama Pengarang dengan mencantumkan nama akhir (marga) dan tanpa menggunakan gelar atau derajat kesarjanaanya. Penulisannya harus dibalik dengan disertai penggunaan tanda koma(,) dan diakhiri dengan tanda titik(.).
2) Setelah nama pengarang tercantum, maka dituliskan tahun penerbit buku tersebut dan diberi tanda titik(.).
3) Setelah penulisan tahun terbit, dicantumkan nama buku tersebut dengan disertai garis bawah(_) atau huruf miring, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul artikel yang dimuat dalam surat kabar, majalah, bulletin, buku, dan sebagainya dengan disertai tanda titik (.).
4) Setelah nama buku tercantum, maka dituliskan kota penerbitan buku atau majalah tersebut diterbitkan dan disertai dengan tanda titik dua (:).
5) Pada bagian akhir, setelah dicantumkan kota penerbitan dicantumkan penerbit mana yang menerbitkan buku atau majalah tersebut dan diakhiri dengan tanda titik(.).
Contoh penulisan daftar pustaka :
Barthes, Rolland.1980. S/Z An Essay. New York : Hill and Wang.
Sebagai tambahan, apabila nama pengarang lebih dari satu orang, penulisan nama pengarang kedua dan berikutnya itu tidak dibalik dan apabila nama pengarang lebih dari tiga orang, maka ditulis nama pengarang yang palin depan dengan mengikuti kata et.al. atau dkk.dalam kurung .
Contoh :
Suroso, Hadi (et.al.). 1988. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA.
Klaten : Intan.
Idris, ZH (dkk.). 1982. Bahasa Indonesia 1.
Jakarta: Balai Pustaka.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran atau sering disebut appendiks biasanya disusun setelah daftar pustaka dan sebelum indeks dengan memberikan tulisan “lampiran”, nomor urut lampiran, dan judul lampiran. Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel yang tidak tercantum dalam teks atas princian perhitungan yang tidak terjabarkan dalam perhitungan statistik. Selain itu, lampiran berisikan pula gambar-gambar, bagan, peta, instrumen penelitian, transkripsi, pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup, dan lain-lain.
G. Teknik Kutipan dalam Penulisan Makalah
Menurut Ekosusilo dan Bambang (1991 : 37), kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
1. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan dengan mengambil pendapat / uraian dari buku/sumber lain yang penyajiannya dengan bahasa sendiri
Contoh :
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelasm dan mudah dipahami oleh si pembaca atau pendengar (Dalman, 2010) .
2. Kutipan Langsung
Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5(lima) baris atau lebih, diketik berspasi 1(satu) dengan mengosongkan lima ketik dari garis batas/margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.
Contoh :
Menurut Sunarto, dalam bukunya yang berjudul Perpajakan (2002 : 46), yang dimaksud dengan objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutanm dengan nama dan dalam bentuk apapun .
H. Penulisan Catatan Kaki dalam Karya Tulis Makalah
Peryataan ilmiah yang kita pergunaan dalam tulisan kita harus mencangkup beberapa hal. Pertama kita harus dapat mengidentifikasikan orang yang membuat peryataan tersebut. Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat peryataan itu dimuat atau disampaikan, misalnya buku, makalah, seminar, loka karya, majalah dan sebagainya. Ketiga, harus pula dapat kita identifikasikan lembaga yang menertbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak dapat diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar atau loka karya, maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam tulisan ilmiah kita, disebut teknik notasi ilmiah. Sebetulnya terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsur yang sama, meskipun dinyatakan dalam format dan simbol yang berbeda. Seorang ilmuwan dapat memilih notasi ilmiah yang telah diakui, asalkan dipergunakan secara konsisten. Jangan mencampuradukkan beberapa teknik notasi ilmiah sekaligus, karena hal ini akan membingungkan pembaca. Demikian pula halnya dengan daftar pustaka.
Di bawah ini dapat dipelajari teknik notasi ilmiah yang mempergunakan catatan kaki (footnote). Fungsi catatan kaki ini ialah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan kita. Fungsi lain dari catatan kaki ini sebagai tempat bagi catatan-catatan keciil yang kalau disatukan dengan uraian akan menggangu kelancaran penulisan. Jadi, catatan kaki berfungsi untuk memberi keterangan tambahan, Tetapi kalau keterangan tambahan ini panjang sekali,sebaiknya dipindahkan kebelakang (lampiran).
Seperti yang sudah dijelaskan dalam uraian sebelumnya, semua kutipan, langsung maupun tidak langsug, harus dijelaskan dari mana sumbernya. Untuk makalah biasanya langsung dicantumkan sumbernya. Untuk makalah biasanya langsung dicantumkan sumbernya dibelakang kutipan dan dituliskan dalam tanda kurung, pengarang, tahun, halaman. Sumber yang lengkap tercantum dalam daftar pustaka.
Contoh :
.....Sahono Soebroto mengatakan bahwa tugas administrasi negara mencangkup semua aspek kehidupan nasional bangsa.(Sahono Soebroto,1982 : 7).
Untuk skripsi, disertaim atau proyek paper dan buku, sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki(footnote) .
1. Fungsi
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
2. Pemakaian
Catatatan kaki dipergunakan sebagai:
a. Pendukung keabsahan penemuan atau peryataan penulis yang tercantum didalam teks atau sebagai petunjuk sumber ;
b. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukan didalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c. Refrensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa,hal yang sama dibahas didalam tulisan;
d. Tempat menyatakan penghargaan atasa karya atau data yang diterima dari orang lain.
3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) dibelakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun sebaliknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung dibelakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh :
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitianya di beberapa masyarakat Papua Niugini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial budaya lingkungannya.1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Tbree Preminitive socities (New York: The American Library,1950), pp.132-137.
Karena kondisi sosial budaya mungkin berubah berkembang maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah atau bergeser.
Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakannya pada bagian bawah (kaki)halaman atau pada akhir bagian setiap bab .
5. Unsur-Unsur Catatan Kaki
a. Untuk buku
1) Nama pengarang (editor,penerjemah), ditulis dalam urutan diikuti koma (,)
2) Judul buku,ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi.
3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
4) Data Publikasi:
a) Jumlah jilid,kalau ada
b) Nomor cetakan, kalau ada
c) Kota penerbitm diikuti titik dua (:)
d) Nama penerbit, diikuti koma (,)
e) Tahun penerbitan c,d,e diletakkan diantara tanda kurung (. . .)
5) Nomor jilid kalau perlu
6) Nomor halaman, diikuti titik (.)
b. Untuk Artikel dalam Majalah Berkala
1) Nama pengarang
2) Judul artikel, diantara tanda kutip “. . .”
3) Nama majalah jika ada.
4) Tanggal penerbitan.
5) Nomor halaman.
6. Catatan Kaki Singkat
a. Ibid. (Singkatan dari ibidium, artinya sama dengan diatas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
b. op.cit (Singkatan dari opere citati,artinya dalam karya yang telah dikutip),tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op.cit, nomor halaman.
c. lot. Cit (Singkatan dari loco citati,artinya tempat yang telah dikutip), seperti diatas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc. Cit. (tanpa nomor halaman) .
7. Contoh-contoh
a. Dari buku
2.john Dewey, How we think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974),p.75.
3.Ibid., p. 15.
4.John Dewey,op.cit., p.18.
5.John Dewey, loc.cit.
b. Dari Majalah
11 Linus Simanjutak, “Andaikan kolam itu bumi kita”, Suara Alam No.9 (1980),pp. 17-18.
c. Dari Surat Kabar
12 Tajuk Rencana dalam Kompas (Jakarta), 7 Mei 1981.
13 Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta), 29 April 1981.
d. Dari Eksiklopedia
14 John E. Bardach, “Fish,” Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation,1973), 11,pp.289-309.
e. Dari Sumber Yang Belum dipublikasikan Seperti Tesis, Skripsi, Disertasi
15 Sabarti Akadiah, “Pengaruh Materi Pengajaran Bahasa Indonesia, Lokasi sekolah,dan jenis kelamin terhadap lemampuan penalaran ilmiah siswa SMP” (Disertasi yang tidak diterbitkan,fakultas Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta,1983,p. 36.)
Perlu diketahui bahwa banyak cara yang telah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan.Apa yang baru saja dipelajari, adalah salah satu diantaranya. Dalam pelaksanaanya, setiap perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu. Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain .
I. Penulisan Innote dalam Karya Tulis Makalah
Pada teknik ini, sumber kutipan ditulis atau diletakkan sebelum bunyi kutipan atau diletakkan dalam narasi atau kalimat sehingga menjadi bagian dari narasi atau kalimat. Pada innote ketentuannya adalah sebagai berikut.
1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
2. Menulis nama akhir pengarang
3. Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
4. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.
Contoh :
Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap perkembangan jiwa anak, menurut (Yule ,1996: 178 – 180), perkembangan bahasa dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu :
1. Tahap pralinguistik (pre-language Stages)
2. Tahap satu kata, satu frasa (the one-word or holophrastic, stage)
3. Tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage)
4. Tahap menyerupai telegram (telegraphic speech).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Makalah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas sebuah gagasan/topik yang telah ditentukan dan wajib menaati sistematika penulisan ilmiah.
Ciri-ciri makalah
Secara umum, makalah yang baik (berkualitas tinggi) memiliki ciri sebagai berikut :
1. Akurat dan Menyeluruh (Comprehensive)
2. Memiliki sumber informasi yang baik
3. Seimbang
4. Kreatif
5. Secara teknis, penulisannya benar
6. Tertata dengan baik
Adapun jenis dari makalah tersebut yaitu :
1. Makalah Ilmiah
2. Makalah kerja
3. Makalah kajian
Pada tahap penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis naskah, yakni :
1. Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
2. Gunakan kalimat yang efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca.
3. Uraian materi hendaknya berkoherensi.
4. Pembahasan singkat, jelas, tegas, dan jangan sampai bertele-tele.
5. Hindarkan kata-kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi makalah.
B.Saran
Saran yang bisa diambil dari makalah ini adalah untuk memberi wawasan atau ilmu pengetahuan kepada semua mahasiswa yang belum pasti mengerti dengan pembuatan karya tulis ilmiah ini. Dan semoga adanya makalah ini bisa membantu dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti (dkk).1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Cet.1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Makalahsemua, Aviation Today diakses dari
https://makalahsemua.wordpress.com/ pada tanggal 23 November 2015 pukul 20.10 pm
Ciputra, Aviation Today diakses dari
http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-benar-beserta-pedoman-pembuatan-makalah.html pada tanggal 23 November 2015 pukul 07.34 am.